Friday 6 April 2018

CONTOH SINOPSIS FTV

1:01 pm

Share it Please
DICULIK CINTA TIMO
Kila RC

Ratna baru saja berduka. Kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan. Ratna yang sebatang kara, akhirnya memutuskan mengikuti Bi Sara, adik dari papanya, ke kota kecil di sekitar Bogor. Awalnya, Ratna ragu. Dia kan sudah terbiasa hidup dengan segala kemudahan di kota. Apa iya Ratna bisa cepat beradaptasi? Bi Sara pun meyakinkan, Ratna pasti bisa. Karena Ratna, meski anak tunggal, tapi bukan gadis yang manja dan semua maunya dilayani.
Mereka pun pergi ke daerah Bogor. Tapi alangkah kagetnya, saat mobil mereka yang disopiri Tono, asisten sekaligus  sopir papanya Ratna,  dihadang perampok yang dikepalai Timo. JRENG! Tentu saja Ratna dan Bi Sara kaget setengah mati. Sumpah, seumur-umur baru kali ini dirampok. Dan anehnya, mereka juga menculik Ratna. Hanya Ratna! Sementara Bi Sara dibiarkan bersama Tono yang dibekap mulutnya pake kain.

Ratna yang diculik Timo berontak. Dia bilang Timo salah culik orang! Dia baru berduka kedua orangtuanya meninggal. Tapi Timo tidak percaya. Dia pikir, Ratna adalah Sari anaknya Hermawan, musuh orangtua Timo yang sudah mengambil paksa tanah milik keluarga Timo. Timo dendam berat pada keluarga Hermawan. Dan jika Ratna memang bukan anaknya Hermawan, Ratna harus bisa membuktikannya. Tapi sial, kartu identitas Ratna ada di dalam tas yang ketinggalan di mobil. Dan buat Timo, ini sudah cukup membuktikan kalo Ratna memang anaknya Hermawan. Aah, Ratna kesal! Lalu katanya, penculik kok nggak tahu siapa yang diculiknya! Dan saat Ratna ditunjukkan foto Sari, Ratna pun bengong. Sari memang sangat mirip dengan dirinya. Mereka seperti kembar! Ratna yang ketakutan, meminta Timo jangan melukainya. Karena Timo ini sangat sinis dan cenderung bersikap kasar padanya. Bikin Ratna keki dan benci karena sudah bilang, Timo salah culik, tetap saja Timo gak percaya!

Dan suatu saat, Ratna berkesempatan melarikan diri. Ratna yang tidak biasa hidup di alam bebas, gak tahu jalan, gak punya makanan, akhirnya malah jatuh sakit. Untungnya Ratna ditolong orang, yang adalah anak buahnya Timo! Aaaaah, Ratna super kesal. Masa Timo lagi, Timo lagi sih?! Tapi Ratna jadi meleleh, saat Timo yang cool, malah merawatnya hingga sehat. Dan Timo menawarkan Ratna kembali pulang. Tentu saja Ratna senang, meski dia nggak ngerti jalan dan harus pulang ke mana? Saat Ratna bilang gak tahu jalan pulang, Timo akan mengantarnya sampai ke rumah, dengan catatan Ratna harus kembali menemui Timo dengan membawa sertifikat tanah yang dicuri oleh Hermawan. JRENG! Ratna pun makin stres. Masa dia harus pulang ke rumah orang yang gak dikenalnya sama sekali?! Apalagi untuk mencuri.  

Sementara itu, Bi Sara dan Tono yang berhasil ditolong orang, juga panik kehilangan keponakannya. Bi Sara menangis sedih. Tono yang polos mencoba menghiburnya, tapi yang ada Tono malah jadi sasaran kesedihan Bi Sara. “Ini gara-gara kamu gak bisa belain kita!” kata Bik Sara kesal. “Lha, Nyonya Muda gimana sih? Saya kan kerempeng begini. Kalo saya melawan mereka yang ada saya malah keok!” Tono membela diri. Dan hari demi hari, Bi Sara hanya bisa sedih. Sampai akhirnya, Tono punya ide, gimana kalo mereka membuat selebaran orang hilang! Bi Sara setuju. Lalu, dibantu Tono, Bi Sara membuat pamflet yang lalu disebar. Saat menyebarkan pamflet ini, Tono sekaligus tepe pada gadis-gadis kampung, dengan mengaku sebagai detektif yang mencari korban penculikan. Tentu saja gadis-gadis pada kagum sama Tono dan berebut dapatin perhatian Tono. Bikin Bi Sara makin pusing karena jadi sering kedatangan gadis-gadis. Apalagi saat Tono mengaku Bi Sara ini ibunya. Ugh, jadi pengen getok aja deh rasanya!

Akan halnya Ratna, yang dibawa Timo ke rumah Hermawan, bingung dan gagap ketika Hermawan menerimanya dengan cemas, karena Hermawan mendengar Timo sedang mengancamnya akan mencelakai Sari. Ratna dengan gugup bilang, dia baik-baik saja. Ratna diterima dengan sangat baik. Bahkan dimanjakan oleh Hermawan dan istrinya. Ratna menempati kamar Sari yang meski anak orang kaya, tapi cenderung jorok. Ratna pun membenahi kamar dan merapikannya. Membuat Hermawan heran. Karena seumur-umur Sari belum pernah merapikan kamar. Lasmi, istri Hermawan juga kaget, melihat Sari begitu luwes menata meja makan, bahkan bisa memasak. Saat ditanya, Ratna bilang, dia ikut kursus.

Di tempatnya, Timo gelisah, saat dua hari, Ratna belum datang. Padahal Ratna kesulitan mencari kesempatan supaya bisa mengambil sertifikat. Timo menduga, Ratna nggak akan menepati janjinya. Timo pun pergi ke rumah Hermawan, sembunyi, menunggu malam tiba. Dan saat melihat Ratna, dia segera menguntit dan menariknya. Ratna kaget. Timo menuduhnya sekongkol dengan Hermawan. Ratna kesal, dia tidak punya kesempatan.

Hermawan tiba-tiba mendapat telpon dari Sari. Sari minta kiriman uang karena dia perlu banyak uang. Hermawan tentu saja kaget. Apalagi mengetahui Sari masih berada di luar negeri, tempatnya kuliah. Lalu, siapa Sari di rumah? Hermawan dan Lasmi pun akan mencari tahu. Dan saat Ratna masuk, mereka berpura-pura menyambut Ratna dengan manis. Membuat Ratna heran. Ratna pun makin ketakutan, saat tanpa sengaja mendengar kecurigaan Hermawan dan istri akan dirinya. Ratna makin kalut. Timo mengancamnya, dan Hermawan sudah curiga. Duh, kalo gak dapat sertifikat itu, Ratna bakalan dicelakai Timo.

Akan halnya Timo, dia kaget saat anak buahnya memberikan selembar pamflet tentang penculikan Ratna. Lengkap dengan foto dan identitas Ratna. Timo menduga-duga apa ini hanya akal-akalan Ratna dengan Hermawan? Timo menyuruh anak buahnya menyelidiki. Dan Timo mendapat laporan, mereka salah culik orang. Karena Sari yang asli saat ini masih di Malaysia, kuliah di sana. Jadi benar apa kata gadis yang mengaku bernama Ratna itu?

Malam hari, saat semua tidur, Ratna mindik-mindik ke sebuah ruangan dan membuka lemari penyimpanan untuk mengambil sertifikat tanah. Tapi belum lagi Ratna menutup pintu lemari, Hermawan sudah memergokinya. Ratna pun diinterograsi. Bahkan dibawa ke kelurahan untuk siap diadili dan dilaporkan ke polisi.

Timo yang mendengar, segera berniat menolong Ratna. Namun terlambat. Ratna sudah dibawa ke kantor polisi. Timo pun mengejar Ratna. Dan untung saja, Ratna belum jauh. Timo pun mengaku, semua ini ide dia. Ratna tidak tahu apa-apa. Tapi mereka harus tetap dibawa ke kantor polisi. Timo menghubungi  Bi Sara dan bilang Ratna bersamanya di kantor polisi.
Bi Sara memeluk Ratna dan menangis. Doanya pada Tuhan untuk mengembalikan satu-satunya miliknya, dikabulkan. Bi Sara membawa Ratna pulang setelah menjaminkan bahwa Ratna tidak akan kabur. Sementara itu, Timo masuk sel karena Hermawan. Tapi Timo bilang, kalo bukan karena keserakahan Hermawan, ini semua nggak akan terjadi. Dan hidup Timo nggak akan berantakan. Kuliahnya drop out dan dia serabutan mencari pekerjaan.

Hermawan tercenung. Karena keserakahannya ingin menguasai harta yang bukan miliknya juga, Timo jadi susah, dan seorang gadis asing yang baik dan rajin hampir saja masuk penjara. Saat kembali mengingat apa yang sebenarnya terjadi, Hermawan pun merasa menyesal. Hermawan menemui Timo di penjara dan membebaskannya.

Ratna yang beberapa waktu dekat dengan Timo, meski Timo kadang sinis dan cenderung kasar, Ratna merasa kangen dengannya. Tapi Ratna menepis rasa itu. Timo bukan laki-laki yang baik. “Iya, laki-laki yang baik itu kayak saya, Mbak Ratna,” ujar Tono super pedenya. Ratna melengos. Kata Tono, “Ini buktinya.” Tono merangkul dua gadis cantik yang bersamanya. Bikin Ratna sebel, Tono sok jadi playboy.

Timo keluar dari penjara dan bermaksud minta maaf sama Ratna. Ratna sebenarnya senang. Tapi Bi Sara melarang. Dia tidak sudi Timo yang sudah menculik Ratna dan hampir mencelakainya, meminta maaf. Tapi Ratna yang ternyata sudah jatuh cinta pada Timo, memaafkannya. Tentu saja Bi Sara kesal. Bi Sara berencana membawa kembali Ratna ke Jakarta dan mengirimnya kuliah di luar negeri biar jauh dari Timo. Tapi saat dalam perjalanan menuju Jakarta, Timo kembali menculiknya. Kalo Bi Sara tidak setuju Timo melamar Ratna, Timo akan menculiknya. Dan Ratna setuju saja diculik Timo. Aduuuh! Bi Sara jadi pusing menghadapi dua orang yang sedang kasmaran ini. Dengan sangat terpaksa, Bi Sara merestui dengan syarat : Timo harus kerja yang bener. Timo setuju. Dia janji akan mengelola tanah peninggalan almarhum orangtuanya yang sudah dikembalikan oleh Hermawan.  Dan Hermawan yang sudah jatuh hati akan perilaku Ratna, menawarkan diri menjadi orangtua angkat Ratna. Terus Sari? Sari pasti akan senang, punya kembaran seperti Ratna, kata Hermawan dan istrinya. Aaah, gara-gara diculik Timo, Ratna kembali punya ‘orangtua’.












0 komentar:

Post a Comment