Friday 6 April 2018

CONTOH SINOPSIS FTV MAGANG CINTA TUKANG SEDOT WC

1:22 pm

Share it Please

Kila RC

Babe meninggal. Dan sebagai anak satu-satunya, Odin harus menggantikan perusahaan Babe. Yaitu perusahaan sedot WC. Bukan, bukan sebagai owner yang duduk manis di kantor. Tapi Odin harus turun tangan sendiri ke lapangan karena karyawan Babe cuma Deden seorang. Waaa Odin jadi tukang sedot WC? Neni pacar Odin pun langsung gengsi! Dan gak pernah mau lagi deketin Odin.

Odin dan Deden pun menerima klien pertama. Sebuah rumah besar yang septicnya meledak dan harus dikuras habis karena mau dibuat septic tank baru. Pemilik rumahnya Bu Dewi yang punya 2 orang anak. Leon dan Abel. Leon ini pemuda yang ramah dan hangat. Berbeda dengan Abel, adiknya, yang meski cantik tapi juteknya setengah mati.  Lumayanlah buat dipandang sama Odin dan Deden di tengah pemandangan yang menggelikan dan menjijikkan.  

Di balik keramahan dan kehangatan Leon, ternyata dia cukup keras sama Abel. Bikin Abel kesal karena merasa diatur-atur oleh kakaknya. Apalagi soal pacar. Abel nggak boleh pacaran dulu sebelum lulus kuliah. Yaelah, padahal Abel baru juga semester pertama.  Maklum ya, Leon ini kan pengganti ayah mereka yang sudah meninggal, tapi Abel merasa tertekan dengan sikap Leon. Bahkan mereka akhirnya ribut besar membuat Abel kabur dari rumah tanpa bawa apa-apa! Cuma uang pas yang ada di saku bajunya.

Sementara itu, Odin dan Deden yang baru selesai menguras WC, kemalaman karena hari itu mereka sangat sibuk. Setengah mengantuk, tiba-tiba di depannya Abel menyetop mobil tinja Odin, bikin Odin kaget. Abel pun langsung buka pintu dan naik lalu duduk di sebelah Deden, membuat Deden yang tidur, kaget. “Gue numpang!” kata Abel cuek. Odin menatap Abel bingung, numpang kok nggak ada salam-salamnya. Nggak sopan! Meski kesal, Odin menurut. Dan saat sampai di jalanan besar, Odin menyuruh Abel turun. Eh, kata Abel, dia mau numpang tidur di kantor Odin. Lho?!

Di rumah Abel, Mama menangis karena Abel kabur. Membuat Leon kesal dan akhirnya marah sama Mama. Mama pun makin lebay tangisnya. Aduuuh! Leon pusing kepala jadinya. Mama pokoknya nggak mau tahu. Abel harus pulang dalam keadaan sehat walafiat! Leon stres, ternyata mengurus perempuan lebih ribet ya? Apalagi kalo 2! Begitu pikirnya.

Begitu sampai rumah, Nyak pikir Abel mau ngelamar jadi tukang sedot WC. Kata Nyak, dia nggak terima karyawan perempuan. Sementara Abel heran, kok kantornya rumahan? Saat Odin jelasin kalo sedot WC ini usaha perorangan, Abel pun manyun. Jadi dia harus menginap di rumah Odin? Kata Odin, lha siapa yang mau nerima elo menginap di sini? Jangan GR deh! Kata Abel, iyalah. Gak mungkin gue tidur di tempat beginian. Abel pun menelpon Tita, sahabatnya. Tapi Tita susah dihubungi. Lalu Abel pun nekat berniat pergi. Di jalanan, dia mikir lagi. Kampung Odin sepi. Iih, sereeem! Dan dengan rasa malu, Abel balik lagi. Mau numpang tidur. Besoknya, Abel dibangunin karena katanya numpang tidur doang. Tapi dengan malu-malu, Abel bilang, dia nggak tahu mau tinggal di mana? Odin dan Deden pun saling bertatapan, ‘Capek deeeh’.

Saat Nyak dikasih tahu kalo Abel mau numpang tinggal di situ, Nyak keberatan. Nanti apa kata tetangga? Nggak enak ada perempuan menginap di situ. Kata Deden, bilang aja keponakannya Nyak. Nyak bingung, tampang Abel kan keren, mana ada keponakannya sekinclong Abel? Tapi karena Abel memohon, akhirnya Nyak kasih ijin. Abel pun senang. Tapi, eits, nggak gratis lho! Abel harus kerja bantu mereka. Abel juga harus ikutan bantuin Nyak beberes rumah. Waaaaaa! Abel kan selama ini nggak pernah kerja. Hidupnya sangat bahagia dimanja orangtua dan Leon. Akibatnya, kerja Abel pun nggak ada yang beres. Mana dia makannya repot lagi! Nggak bisa makan ikan asin sama lalapan. Maunya fried chicken meski cuman pinggir jalan.

Lebih parah lagi saat Abel harus bantu Odin menyedot WC karena Deden sakit. GUBRAK! Gue? Yang cantik ini mesti sedot WC? “Itu kalo lo mau. Kalo nggak, terpaksa lo harus pergi dari tempat gue,” kata Odin. Abel pun cemberut dan menyerah pasrah. “Ok. Gue gantiin Bang Deden. Tapi status gue, magang. Cuma bantu doang. Jadi sewaktu-waktu, gue bisa cabut ninggalin lo!” kata Abel kesal. Abel pun menyiapkan peralatan perangnya. Sarung tangan, cek. Penutup hidung, cek. Kacamata hitam biar gak liat yang serem-serem secara langsung, cek. Sepatu boots karet, cek. Komplit deh!

Klien pertama Abel adalah rumah Restu! Tentu saja Abel kalang kabut. Masa dia datang ke tempat gebetannya dengan profesi tukang sedot WC? Alamaaaak! Nggak cakep banget kan?! Kan?! Abel pun terpaksa narik topi di kepala Odin dan dikenakannya. Awalnya Odin bingung. Saat tahu gelagat Abel, Odin berbisik, “Lo naksir anak yang punya rumah ya?” Abel kaget, kemudian jawab, “Dia gebetan gue di kampus.” Odin pun terkikik geli dan dengan sengaja panggil kenceng nama Abel, bikin Restu nengok dan makin curiga. Tapi perhatian Restu teralihkan saat mendadak Tita datang dan bergelayut manja di lengan Restu. Abel melihatnya dan kecewa. Tita sahabatnya. Tita tahu Abel suka sama Restu. Tapi di belakangnya, Tita menelikungnya. Abel pun jadi sedih.

Abel menemui Tita dan marah pada Tita. Tapi Tita dengan entengnya bilang, “Gue capek selama ini mesti berada di bawah bayang-bayang lo!” Menyebalkan! Lebih menyebalkan lagi saat Tita meremehkannya karena Abel menjadi tukang sedot WC.

Odin menghibur Abel. Berarti Tita bukan sahabat yang baik. Tuhan sudah menunjukkan siapa Tita sebenarnya dengan cara seperti ini. Iya tahu, tapi gue tetep sediih… Abel pun menangis. Membuat Odin merasa bersalah dan merengkuhnya lalu mengusapnya. Mendadak perasaan Abel berdesir dipeluk Odin. Lalu dengan serta merta dia mendorong dan melepas rengkuhan Odin dan merasa kikuk. Odin pun sadar dan minta maaf. Sejak itu, mereka berdua jadi sering kikuk kalo bersentuhan atau tanpa sengaja bertatapan. Membuat Deden jadi rajin menggoda mereka. Ahai, benih-benih cinta rupanya tumbuh di hati kalian berdua. Dan biasanya Deden pun akan habis diremes-remes keduanya.
Leon melalukan pencarian Abel. Semua temannya termasuk Tita ditanyai. Tapi Tita jawab nggak tahu. Padahal, Abel sudah menelpon dan sms dia, tapi Tita sengaja nggak jawab. Tita kan nggak mau selalu jadi bayang-bayang Abel yang cantik dan anak orang kaya. Tak kurang akal, Leon pun membuat pengumuman dan disebarkan di koran dan di medsos. Suatu saat Odin memberikan koran yang memuat foto Abel. “Lo harus pulang. Abang sama nyokap lo nyariin,” kata Odin membuat Abel tertegun. Gebetan dan sahabatnya yang dia bela-belain ternyata hanya manis di mulut saja. Abel bilang, iya dia akan pulang. Odin pun janji akan mengantar.

Tapi sampai di rumah, bukannya ucapan terima kasih yang didapatkan Odin. Dia malah mendapat bogem dari Leon dan dituduh sengaja bawa kabur Abel. Dan memulangkan Abel karena iming-iming hadiah yang dijanjikan. Abel pun makin kesal pada Leon. Kakaknya selalu menilai apa-apa dengan uang! Ini yang buat Abel merasa nggak nyaman tinggal di rumah. Bukannya sadar, Leon malah mengurung Abel. Abel gak boleh kuliah, gak boleh keluar rumah. Abel jadi sedih. Dia jadi teringat hal menyenangkan selama tinggal di rumah Odin. Melakukan banyak hal tanpa ada yang melarang. Abel mogok makan. Bikin Mama sedih. Tapi Leon jadi kalap dan membiarkan. Abel pun jatuh sakit. Sementara itu, Odin jadi kepikiran Abel. Perasaan cinta yang tumbuh di hati Odin, membuat Odin   mencemaskan Abel.

Abel yang tidak tahan, kembali kabur. Namun, di jalanan Abel jatuh pingsan. Untungnya Deden yang menemukan. Deden membawa Abel ke rumah Odin. Odin pun segera merawat Abel. Kata Odin nanti setelah Abel sehat, Abel harus pulang. Abel nggak mau. Abel mau di sini saja. Odin tetap membujuk, sampai akhirnya, Abel bersedia meski dia mungkin akan mati. Odin tentu saja kaget.

Odin berpikir keras, bagaimana supaya Abel mau pulang? Odin akhirnya punya ide untuk menemui mamanya Abel dan bilang Abel ada di rumahnya. Bersama Odin, Mama Abel menemui Abel. Kata Abel, dia sayang sama Mama, tapi Abel nggak mau tinggal sama Mama selama Kak Leon masih keras padanya.

Mama pun mencoba bicara dengan Leon. Leon bilang dia lakukan ini demi Mama dan Abel. Leon nggak mau Abel disakiti siapapun seperti Papa menyakiti mereka. Kata Mama, Mama tahu. Tapi itu sepertinya nggak akan terjadi pada Abel. Abel telah menemukan orang yang tepat untuknya. Leon pun berpikir lama, sampai kemudian, dia akan bersikap lebih lunak Abel.

Hidup Abel kembali ceria. Abel tetap membantu Odin. Kali ini statusnya lebih jelas. Karyawan tetap. Setelah sebelumnya hanya jadi karyawan magang. Bahkan, Abel ngampus minta antar jemput mobil tinja sekalian kerja kalo ada orderan. Dan ternyata hal ini malah membuat Restu justru kagum. Restu melihat Abel sosok yang beda dan sangat keren. Restu pun berbalik mengejar Abel, membuat Tita kesel. Sampai Tita membuat gosip tak sedap tentang Abel. Tapi Abel sudah ilfil sama Restu. Dia sudah menemukan tambatan hatinya. Sosok pahlawan yang ada saat Abel ditimpa masalah sendirian.


0 komentar:

Post a Comment