Thursday 24 January 2019

RIRI DAN GIGI


Riri diperiksa gigi
Di sekolah Riri yang sekaligus daycare ada pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali. Selama Riri bersekolah di sana, kalau tidak salah hitung, sudah 4x pemeriksaan gigi. Tiga kali dengan dokter yang sama yaitu drg. Budi, dokter spesialis gigi anak, dan 1x dengan dokter lain. Sepertinya saat itu dokter Budi berhalangan .


drg. Budi

Pemeriksaan pertama, gigi Riri bagus. Pemeriksaan kedua ada sedikit karang gigi. Ini akibat dari pembersihan gigi yang tidak maksimal. Saat itu, Riri sudah mulai malas digosok giginya. Pemeriksaan ketiga, gigi Riri bersih dari karang gigi. Ibu agak sedikit memaksa saat membersihkan giginya saat menggosok gigi bersama-sama.

Anak-anak paling senang mencontoh yaa… Jadi kalau mau anak kita rajin gosok gigi, kita harus rajin gosok gigi di depan dia. 

Pemeriksaan gigi keempat, lagi-lagi ada karang gigi di geraham Riri jauh di dalam sana. Dan ini karena pembersihan yang tidak maksimal. Riri sudah bisa menggosok gigi sendiri karenanya sikat yang dipegangnya tidak bisa menjangkau sisi gigi bagian dalam.
Trus gimana penanggulangannya? Ke dokter gigi bersihin karang gigi?
Tidak. Tapi Riri diajari cara membersihkan gigi bagian dalam. Dan lagi-lagi Ibu memberi contoh, meski kadang dengan cara pantomime ; menggerak-nggerakkan tangan, gigi, mulut dan wajah seolah-olah sedang menggosok gigi.


Perlunya Menggosok Gigi Minimal 2x Sehari

Menggosok gigi yang tepat memang sebaiknya dilakukan minimal 2x setelah sarapan pagi dan menjelang tidur malam. Ternyata ini ada pengaruhnya ya?

Menurut drg Budi, jika kita tidak menggosok gigi setelah sarapan, sisa makanan yang akan mengundang bakteri yang mengubah mulut menjadi asam. Dan itu yang akan merusak kesehatan gigi. Bisa dibayangkan, jika keasaman mulut itu berlangsung selama lebih kurang 8 jam sampai waktunya menyikat gigi kembali saat mandi sore dan 10 jam jika kita menggosok gigi menjelang tidur. Jadi jika kita menyikat gigi setelah sarapan, akan mengurangi keasaman yang terjadi di dalam mulut.

Berapa kali sebaiknya menyikat gigi?

Minimal 2x sehari. Selebihnya bisa setelah makan siang.
Saat menyikat gigi gunakan pasta gigi atau odol secukupnya. Yaitu sebesar biji kacang polong di ujung sikat.


Ini nih pasta giginya Riri.


Ih kok dikit amat?

Iya. Karena jika berlebihan, yang terjadi adalah email gigi bisa mengalami fluorosis yang menyebabkan kerusakan pada gigi. Beberapa kandungan pasta gigi lainnya yang akan sangat berbahaya jika dipakai secara berlebihan karena merusak kesehatan gigi dan mulut.

Yuk, jaga kesehatan gigi kita. Karena gigi sehat bikin bahagia.
Tak akan ada sakit gigi, apalagi sakit hati.



No comments

Monday 18 June 2018

PIKNIK KE PRJ-KEMAYORAN SERU JUGA LHOOOH!



Libur lebaran kali ini bertepatan dengan libur sekolah anak-anak. Kami sudah mudik sebelum lebaran, jadi anak-anak tidak ke mana-mana.

Dan biar liburannya tidak garing, kami mengajak anak-anak jalan ke PRJ atau Pekan Raya Jakarta di Kemayoran.





Ini adalah kunjungan kedua sejak lebaran sebelumnya bersama anak-anak. Dan hari itu, kami semua mengenakan sandal jepit karena pasti lebih nyaman buat jalan-jalan seantero lokasi PRJ. Bapak kasih pilihan, mau pakai sandal jepit atau sepatu. Dan pilihan pun jatuh ke sandal jepit!




Kami berangkat jam 8.15 dari rumah dengan naik taksi online. Sampai di lokasi jam 9.15. Perjalanan yang cepat karena jalan tol yang sangat lengang. Loket ternyata buka jam 10, meski begitu sudah banyak yang datang dari kami sebelumnya. Beberapa bahkan sudah berdiri mengantri di depan loket.

Oya, jam buka di hari libur seperti Sabtu dan Minggu adalah jam 10 pagi. Sementara untuk hari-hari lain, buka jam 3 sore. 
Tiket di hari biasa Rp.25 ribu dan hari libur Rp.35 ribu.



Jam 10 teng loket dibuka dan masuklah kami ke dalamnya.

Karena masih pagi dan baru buka, suasana masih terkesan sepi pengunjung. Tapi ini justru lebih nyaman karena tidak berdesakan dan anak-anak jadi lebih leluasa melihat pemandangan sekitar. Banyak stand baru dibuka. Dan pilihan pertama adalah beli sosis dengan menukar tiket! Dari jaman awal ke PRJ, stand sosis sudah ada dan jadi tujuan utama.

Setelah ke stand sosis, anak-anak berburu makanan di stand-stand lainnya.
Bapak masuk ke stand Rider dan membeli beberapa potong kaos dalam dan CD di sana. Lalu, beli Damar dan Kila masing-masing beli PB alias power bank dan headset. Pokoknya hari itu adalah hari bebas belanja! Ibu sih merem saja, biar Bapak yang nanggung bonnya. Hahaha!

Kalo para bapak mau lihat-lihat motor dan mobil, banyak juga lho stand motor dan mobil di sini. Tapi jangan modus ya lihat mbak SPG yang pada cantik mulus itu. 

Pssstt, untung bapaknya anak-anak tidak ke sini. Hihihi...

Lalu kami masuk ke Anjungan Propinsi DKI. Di sini ada sepasang ondel-ondel besar di atas panggung. Melihat replika MRT dan tentu saja foto-foto di sanaaaa!!

Tidak lupa Riri beli ondel-ondel mini di stand salah satu UKM binaan sebuah instansi atau BUMN.

Di hall ini, banyak juga stand dari berbagai daerah. Ada kerajinan perak dan batik dari propinsi DIY, ada kerajinan dari propinsi Banten, Palu, Sumatera Utara dan beberapa propinsi lainnya. Lupa tidak foto-foto di sini.

Oya yang nyari toilet, banyak toilet tersedia dan cukup bersih ya? 

 

Kami sebentar di anjungan ini karena mau ke tempat lainnya dulu. Kami masuk di Hall E. Di sini banyak stand alat kesehatan seperti kursi pijat dll, juga ada stand jam tangan bermerk dan stand kaos kaki. Kami pernah membelinya saat dulu dan kaos kakinya memang bagus ya? Jadi kami balik lagi untuk membelinya. Anak-anak beli kaos kaki sekolah dan Ibu nyempil 1 kaos kaki.

Kami muter lagi di hall lain. Interior.

Bapak memang sudah mengincar stand ini karena mau beli kasur! Hahaha maklum, kasur di rumah sudah tidak nyaman dipakai. Banyak merk di stand ini. Ada Airland, Romance, Florence dan beberapa merk terkenal lainnya. Tentu saja kami mencari merk yang bagus tapi masih terjangkau kantong kami yah. Dan biasanya harga di pameran seperti ini, cukup berbeda lumayan jauh dari harga di toko.

Niat Riri dari rumah adalah main trampolin. Dia sudah menyiapkan kaos kaki juga. Tapi sayangnya arena permainan ini sudah pindah dari hall sebelumnya. Riri agak sedikit kecewa. Untungnya sebentar lagi jam makan siang, kami ajak anak-anak makan.

Ada foodcourt di mana ada Hoka-Hoka Bento, Bakmi Gang Kelinci, Yoshinoya dan beberapa gerai makanan lainnya. Gak bakalan bingung cari makan deh di PRJ yah.



Tapi rupanya, Riri masih belum move on dari trampolin. Dia gak semangat buat makan. Sementara kami berempat makan dengan nikmatnya.

Turun dari foodcourt (ini memang posisi bangunannya tinggi pakai tangga), eh kami ketemu spot lucu buat foto-foto. Langsung deh jepret-jepret kami berfoto.






Setelah capek muter-muter kami kembali ke anjungan DKI karena di tengahnya ada tempat buat istirahat. Ada karpet besar dan bantal-bantal. Juga ada playgorund buat anak-anak bermain dan perpustakaan!



Perpustakaan ini dari dinas terkait. Namun sayangnya, anak-anak yang selesai main meninggalkan begitu saja mainan tanpa membereskannya. Jadilah mas-mas yang jaga sibuk beresin sendiri. Lalu, untuk membantunya, Ibu ajakin Riri bermain memasang puzzle lantai yang berantakan. Dan om penjaga pun senang dengan aktifitas Riri. Nampaknya aksi Riri ini menarik perhatian beberapa anak-anak. Mereka ikut membantu memasang puzzle lantai kembali.



Saatnya pulang...


Eh, Damar belum beli kerak telor. Yah, ini adalah menu wajib dia kalo ke PRJ. Akhirnya Bapak, Damar dan Kila muter lagi. Meninggalkan Ibu dan Riri yang menunggu di stand sebuah resto karena Riri belum makan. Tapi nampaknya perut Riri kembung dan dia malas makan. Tidak lama, dia malah memuntahkan semua makanan yang sudah dimakannya.

Sudah tentu Riri loyo dan minta gendong! Yasalam, Riri yang beratnya 25 kg itu harus digendong. Cukup lama menunggu para kakak dan Bapak kembali. Sampai akhirnya kami pulang dengan taksi online (lagi) dan Riri pun bobok pules di sepanjang jalan.

Piknik sederhana namun memuaskan mata. Asal jangan lapar mata ya? Karena kalo memang tergoda, dompet pun jadi puas banget berkurangnya! Hahaha...

1 comment

Friday 6 April 2018

CONTOH SINOPSIS FTV MAGANG CINTA TUKANG SEDOT WC


Kila RC

Babe meninggal. Dan sebagai anak satu-satunya, Odin harus menggantikan perusahaan Babe. Yaitu perusahaan sedot WC. Bukan, bukan sebagai owner yang duduk manis di kantor. Tapi Odin harus turun tangan sendiri ke lapangan karena karyawan Babe cuma Deden seorang. Waaa Odin jadi tukang sedot WC? Neni pacar Odin pun langsung gengsi! Dan gak pernah mau lagi deketin Odin.

Odin dan Deden pun menerima klien pertama. Sebuah rumah besar yang septicnya meledak dan harus dikuras habis karena mau dibuat septic tank baru. Pemilik rumahnya Bu Dewi yang punya 2 orang anak. Leon dan Abel. Leon ini pemuda yang ramah dan hangat. Berbeda dengan Abel, adiknya, yang meski cantik tapi juteknya setengah mati.  Lumayanlah buat dipandang sama Odin dan Deden di tengah pemandangan yang menggelikan dan menjijikkan.  

Di balik keramahan dan kehangatan Leon, ternyata dia cukup keras sama Abel. Bikin Abel kesal karena merasa diatur-atur oleh kakaknya. Apalagi soal pacar. Abel nggak boleh pacaran dulu sebelum lulus kuliah. Yaelah, padahal Abel baru juga semester pertama.  Maklum ya, Leon ini kan pengganti ayah mereka yang sudah meninggal, tapi Abel merasa tertekan dengan sikap Leon. Bahkan mereka akhirnya ribut besar membuat Abel kabur dari rumah tanpa bawa apa-apa! Cuma uang pas yang ada di saku bajunya.

Sementara itu, Odin dan Deden yang baru selesai menguras WC, kemalaman karena hari itu mereka sangat sibuk. Setengah mengantuk, tiba-tiba di depannya Abel menyetop mobil tinja Odin, bikin Odin kaget. Abel pun langsung buka pintu dan naik lalu duduk di sebelah Deden, membuat Deden yang tidur, kaget. “Gue numpang!” kata Abel cuek. Odin menatap Abel bingung, numpang kok nggak ada salam-salamnya. Nggak sopan! Meski kesal, Odin menurut. Dan saat sampai di jalanan besar, Odin menyuruh Abel turun. Eh, kata Abel, dia mau numpang tidur di kantor Odin. Lho?!

Di rumah Abel, Mama menangis karena Abel kabur. Membuat Leon kesal dan akhirnya marah sama Mama. Mama pun makin lebay tangisnya. Aduuuh! Leon pusing kepala jadinya. Mama pokoknya nggak mau tahu. Abel harus pulang dalam keadaan sehat walafiat! Leon stres, ternyata mengurus perempuan lebih ribet ya? Apalagi kalo 2! Begitu pikirnya.

Begitu sampai rumah, Nyak pikir Abel mau ngelamar jadi tukang sedot WC. Kata Nyak, dia nggak terima karyawan perempuan. Sementara Abel heran, kok kantornya rumahan? Saat Odin jelasin kalo sedot WC ini usaha perorangan, Abel pun manyun. Jadi dia harus menginap di rumah Odin? Kata Odin, lha siapa yang mau nerima elo menginap di sini? Jangan GR deh! Kata Abel, iyalah. Gak mungkin gue tidur di tempat beginian. Abel pun menelpon Tita, sahabatnya. Tapi Tita susah dihubungi. Lalu Abel pun nekat berniat pergi. Di jalanan, dia mikir lagi. Kampung Odin sepi. Iih, sereeem! Dan dengan rasa malu, Abel balik lagi. Mau numpang tidur. Besoknya, Abel dibangunin karena katanya numpang tidur doang. Tapi dengan malu-malu, Abel bilang, dia nggak tahu mau tinggal di mana? Odin dan Deden pun saling bertatapan, ‘Capek deeeh’.

Saat Nyak dikasih tahu kalo Abel mau numpang tinggal di situ, Nyak keberatan. Nanti apa kata tetangga? Nggak enak ada perempuan menginap di situ. Kata Deden, bilang aja keponakannya Nyak. Nyak bingung, tampang Abel kan keren, mana ada keponakannya sekinclong Abel? Tapi karena Abel memohon, akhirnya Nyak kasih ijin. Abel pun senang. Tapi, eits, nggak gratis lho! Abel harus kerja bantu mereka. Abel juga harus ikutan bantuin Nyak beberes rumah. Waaaaaa! Abel kan selama ini nggak pernah kerja. Hidupnya sangat bahagia dimanja orangtua dan Leon. Akibatnya, kerja Abel pun nggak ada yang beres. Mana dia makannya repot lagi! Nggak bisa makan ikan asin sama lalapan. Maunya fried chicken meski cuman pinggir jalan.

Lebih parah lagi saat Abel harus bantu Odin menyedot WC karena Deden sakit. GUBRAK! Gue? Yang cantik ini mesti sedot WC? “Itu kalo lo mau. Kalo nggak, terpaksa lo harus pergi dari tempat gue,” kata Odin. Abel pun cemberut dan menyerah pasrah. “Ok. Gue gantiin Bang Deden. Tapi status gue, magang. Cuma bantu doang. Jadi sewaktu-waktu, gue bisa cabut ninggalin lo!” kata Abel kesal. Abel pun menyiapkan peralatan perangnya. Sarung tangan, cek. Penutup hidung, cek. Kacamata hitam biar gak liat yang serem-serem secara langsung, cek. Sepatu boots karet, cek. Komplit deh!

Klien pertama Abel adalah rumah Restu! Tentu saja Abel kalang kabut. Masa dia datang ke tempat gebetannya dengan profesi tukang sedot WC? Alamaaaak! Nggak cakep banget kan?! Kan?! Abel pun terpaksa narik topi di kepala Odin dan dikenakannya. Awalnya Odin bingung. Saat tahu gelagat Abel, Odin berbisik, “Lo naksir anak yang punya rumah ya?” Abel kaget, kemudian jawab, “Dia gebetan gue di kampus.” Odin pun terkikik geli dan dengan sengaja panggil kenceng nama Abel, bikin Restu nengok dan makin curiga. Tapi perhatian Restu teralihkan saat mendadak Tita datang dan bergelayut manja di lengan Restu. Abel melihatnya dan kecewa. Tita sahabatnya. Tita tahu Abel suka sama Restu. Tapi di belakangnya, Tita menelikungnya. Abel pun jadi sedih.

Abel menemui Tita dan marah pada Tita. Tapi Tita dengan entengnya bilang, “Gue capek selama ini mesti berada di bawah bayang-bayang lo!” Menyebalkan! Lebih menyebalkan lagi saat Tita meremehkannya karena Abel menjadi tukang sedot WC.

Odin menghibur Abel. Berarti Tita bukan sahabat yang baik. Tuhan sudah menunjukkan siapa Tita sebenarnya dengan cara seperti ini. Iya tahu, tapi gue tetep sediih… Abel pun menangis. Membuat Odin merasa bersalah dan merengkuhnya lalu mengusapnya. Mendadak perasaan Abel berdesir dipeluk Odin. Lalu dengan serta merta dia mendorong dan melepas rengkuhan Odin dan merasa kikuk. Odin pun sadar dan minta maaf. Sejak itu, mereka berdua jadi sering kikuk kalo bersentuhan atau tanpa sengaja bertatapan. Membuat Deden jadi rajin menggoda mereka. Ahai, benih-benih cinta rupanya tumbuh di hati kalian berdua. Dan biasanya Deden pun akan habis diremes-remes keduanya.
Leon melalukan pencarian Abel. Semua temannya termasuk Tita ditanyai. Tapi Tita jawab nggak tahu. Padahal, Abel sudah menelpon dan sms dia, tapi Tita sengaja nggak jawab. Tita kan nggak mau selalu jadi bayang-bayang Abel yang cantik dan anak orang kaya. Tak kurang akal, Leon pun membuat pengumuman dan disebarkan di koran dan di medsos. Suatu saat Odin memberikan koran yang memuat foto Abel. “Lo harus pulang. Abang sama nyokap lo nyariin,” kata Odin membuat Abel tertegun. Gebetan dan sahabatnya yang dia bela-belain ternyata hanya manis di mulut saja. Abel bilang, iya dia akan pulang. Odin pun janji akan mengantar.

Tapi sampai di rumah, bukannya ucapan terima kasih yang didapatkan Odin. Dia malah mendapat bogem dari Leon dan dituduh sengaja bawa kabur Abel. Dan memulangkan Abel karena iming-iming hadiah yang dijanjikan. Abel pun makin kesal pada Leon. Kakaknya selalu menilai apa-apa dengan uang! Ini yang buat Abel merasa nggak nyaman tinggal di rumah. Bukannya sadar, Leon malah mengurung Abel. Abel gak boleh kuliah, gak boleh keluar rumah. Abel jadi sedih. Dia jadi teringat hal menyenangkan selama tinggal di rumah Odin. Melakukan banyak hal tanpa ada yang melarang. Abel mogok makan. Bikin Mama sedih. Tapi Leon jadi kalap dan membiarkan. Abel pun jatuh sakit. Sementara itu, Odin jadi kepikiran Abel. Perasaan cinta yang tumbuh di hati Odin, membuat Odin   mencemaskan Abel.

Abel yang tidak tahan, kembali kabur. Namun, di jalanan Abel jatuh pingsan. Untungnya Deden yang menemukan. Deden membawa Abel ke rumah Odin. Odin pun segera merawat Abel. Kata Odin nanti setelah Abel sehat, Abel harus pulang. Abel nggak mau. Abel mau di sini saja. Odin tetap membujuk, sampai akhirnya, Abel bersedia meski dia mungkin akan mati. Odin tentu saja kaget.

Odin berpikir keras, bagaimana supaya Abel mau pulang? Odin akhirnya punya ide untuk menemui mamanya Abel dan bilang Abel ada di rumahnya. Bersama Odin, Mama Abel menemui Abel. Kata Abel, dia sayang sama Mama, tapi Abel nggak mau tinggal sama Mama selama Kak Leon masih keras padanya.

Mama pun mencoba bicara dengan Leon. Leon bilang dia lakukan ini demi Mama dan Abel. Leon nggak mau Abel disakiti siapapun seperti Papa menyakiti mereka. Kata Mama, Mama tahu. Tapi itu sepertinya nggak akan terjadi pada Abel. Abel telah menemukan orang yang tepat untuknya. Leon pun berpikir lama, sampai kemudian, dia akan bersikap lebih lunak Abel.

Hidup Abel kembali ceria. Abel tetap membantu Odin. Kali ini statusnya lebih jelas. Karyawan tetap. Setelah sebelumnya hanya jadi karyawan magang. Bahkan, Abel ngampus minta antar jemput mobil tinja sekalian kerja kalo ada orderan. Dan ternyata hal ini malah membuat Restu justru kagum. Restu melihat Abel sosok yang beda dan sangat keren. Restu pun berbalik mengejar Abel, membuat Tita kesel. Sampai Tita membuat gosip tak sedap tentang Abel. Tapi Abel sudah ilfil sama Restu. Dia sudah menemukan tambatan hatinya. Sosok pahlawan yang ada saat Abel ditimpa masalah sendirian.


No comments

CONTOH SINOPSIS FTV

DICULIK CINTA TIMO
Kila RC

Ratna baru saja berduka. Kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan. Ratna yang sebatang kara, akhirnya memutuskan mengikuti Bi Sara, adik dari papanya, ke kota kecil di sekitar Bogor. Awalnya, Ratna ragu. Dia kan sudah terbiasa hidup dengan segala kemudahan di kota. Apa iya Ratna bisa cepat beradaptasi? Bi Sara pun meyakinkan, Ratna pasti bisa. Karena Ratna, meski anak tunggal, tapi bukan gadis yang manja dan semua maunya dilayani.
Mereka pun pergi ke daerah Bogor. Tapi alangkah kagetnya, saat mobil mereka yang disopiri Tono, asisten sekaligus  sopir papanya Ratna,  dihadang perampok yang dikepalai Timo. JRENG! Tentu saja Ratna dan Bi Sara kaget setengah mati. Sumpah, seumur-umur baru kali ini dirampok. Dan anehnya, mereka juga menculik Ratna. Hanya Ratna! Sementara Bi Sara dibiarkan bersama Tono yang dibekap mulutnya pake kain.

Ratna yang diculik Timo berontak. Dia bilang Timo salah culik orang! Dia baru berduka kedua orangtuanya meninggal. Tapi Timo tidak percaya. Dia pikir, Ratna adalah Sari anaknya Hermawan, musuh orangtua Timo yang sudah mengambil paksa tanah milik keluarga Timo. Timo dendam berat pada keluarga Hermawan. Dan jika Ratna memang bukan anaknya Hermawan, Ratna harus bisa membuktikannya. Tapi sial, kartu identitas Ratna ada di dalam tas yang ketinggalan di mobil. Dan buat Timo, ini sudah cukup membuktikan kalo Ratna memang anaknya Hermawan. Aah, Ratna kesal! Lalu katanya, penculik kok nggak tahu siapa yang diculiknya! Dan saat Ratna ditunjukkan foto Sari, Ratna pun bengong. Sari memang sangat mirip dengan dirinya. Mereka seperti kembar! Ratna yang ketakutan, meminta Timo jangan melukainya. Karena Timo ini sangat sinis dan cenderung bersikap kasar padanya. Bikin Ratna keki dan benci karena sudah bilang, Timo salah culik, tetap saja Timo gak percaya!

Dan suatu saat, Ratna berkesempatan melarikan diri. Ratna yang tidak biasa hidup di alam bebas, gak tahu jalan, gak punya makanan, akhirnya malah jatuh sakit. Untungnya Ratna ditolong orang, yang adalah anak buahnya Timo! Aaaaah, Ratna super kesal. Masa Timo lagi, Timo lagi sih?! Tapi Ratna jadi meleleh, saat Timo yang cool, malah merawatnya hingga sehat. Dan Timo menawarkan Ratna kembali pulang. Tentu saja Ratna senang, meski dia nggak ngerti jalan dan harus pulang ke mana? Saat Ratna bilang gak tahu jalan pulang, Timo akan mengantarnya sampai ke rumah, dengan catatan Ratna harus kembali menemui Timo dengan membawa sertifikat tanah yang dicuri oleh Hermawan. JRENG! Ratna pun makin stres. Masa dia harus pulang ke rumah orang yang gak dikenalnya sama sekali?! Apalagi untuk mencuri.  

Sementara itu, Bi Sara dan Tono yang berhasil ditolong orang, juga panik kehilangan keponakannya. Bi Sara menangis sedih. Tono yang polos mencoba menghiburnya, tapi yang ada Tono malah jadi sasaran kesedihan Bi Sara. “Ini gara-gara kamu gak bisa belain kita!” kata Bik Sara kesal. “Lha, Nyonya Muda gimana sih? Saya kan kerempeng begini. Kalo saya melawan mereka yang ada saya malah keok!” Tono membela diri. Dan hari demi hari, Bi Sara hanya bisa sedih. Sampai akhirnya, Tono punya ide, gimana kalo mereka membuat selebaran orang hilang! Bi Sara setuju. Lalu, dibantu Tono, Bi Sara membuat pamflet yang lalu disebar. Saat menyebarkan pamflet ini, Tono sekaligus tepe pada gadis-gadis kampung, dengan mengaku sebagai detektif yang mencari korban penculikan. Tentu saja gadis-gadis pada kagum sama Tono dan berebut dapatin perhatian Tono. Bikin Bi Sara makin pusing karena jadi sering kedatangan gadis-gadis. Apalagi saat Tono mengaku Bi Sara ini ibunya. Ugh, jadi pengen getok aja deh rasanya!

Akan halnya Ratna, yang dibawa Timo ke rumah Hermawan, bingung dan gagap ketika Hermawan menerimanya dengan cemas, karena Hermawan mendengar Timo sedang mengancamnya akan mencelakai Sari. Ratna dengan gugup bilang, dia baik-baik saja. Ratna diterima dengan sangat baik. Bahkan dimanjakan oleh Hermawan dan istrinya. Ratna menempati kamar Sari yang meski anak orang kaya, tapi cenderung jorok. Ratna pun membenahi kamar dan merapikannya. Membuat Hermawan heran. Karena seumur-umur Sari belum pernah merapikan kamar. Lasmi, istri Hermawan juga kaget, melihat Sari begitu luwes menata meja makan, bahkan bisa memasak. Saat ditanya, Ratna bilang, dia ikut kursus.

Di tempatnya, Timo gelisah, saat dua hari, Ratna belum datang. Padahal Ratna kesulitan mencari kesempatan supaya bisa mengambil sertifikat. Timo menduga, Ratna nggak akan menepati janjinya. Timo pun pergi ke rumah Hermawan, sembunyi, menunggu malam tiba. Dan saat melihat Ratna, dia segera menguntit dan menariknya. Ratna kaget. Timo menuduhnya sekongkol dengan Hermawan. Ratna kesal, dia tidak punya kesempatan.

Hermawan tiba-tiba mendapat telpon dari Sari. Sari minta kiriman uang karena dia perlu banyak uang. Hermawan tentu saja kaget. Apalagi mengetahui Sari masih berada di luar negeri, tempatnya kuliah. Lalu, siapa Sari di rumah? Hermawan dan Lasmi pun akan mencari tahu. Dan saat Ratna masuk, mereka berpura-pura menyambut Ratna dengan manis. Membuat Ratna heran. Ratna pun makin ketakutan, saat tanpa sengaja mendengar kecurigaan Hermawan dan istri akan dirinya. Ratna makin kalut. Timo mengancamnya, dan Hermawan sudah curiga. Duh, kalo gak dapat sertifikat itu, Ratna bakalan dicelakai Timo.

Akan halnya Timo, dia kaget saat anak buahnya memberikan selembar pamflet tentang penculikan Ratna. Lengkap dengan foto dan identitas Ratna. Timo menduga-duga apa ini hanya akal-akalan Ratna dengan Hermawan? Timo menyuruh anak buahnya menyelidiki. Dan Timo mendapat laporan, mereka salah culik orang. Karena Sari yang asli saat ini masih di Malaysia, kuliah di sana. Jadi benar apa kata gadis yang mengaku bernama Ratna itu?

Malam hari, saat semua tidur, Ratna mindik-mindik ke sebuah ruangan dan membuka lemari penyimpanan untuk mengambil sertifikat tanah. Tapi belum lagi Ratna menutup pintu lemari, Hermawan sudah memergokinya. Ratna pun diinterograsi. Bahkan dibawa ke kelurahan untuk siap diadili dan dilaporkan ke polisi.

Timo yang mendengar, segera berniat menolong Ratna. Namun terlambat. Ratna sudah dibawa ke kantor polisi. Timo pun mengejar Ratna. Dan untung saja, Ratna belum jauh. Timo pun mengaku, semua ini ide dia. Ratna tidak tahu apa-apa. Tapi mereka harus tetap dibawa ke kantor polisi. Timo menghubungi  Bi Sara dan bilang Ratna bersamanya di kantor polisi.
Bi Sara memeluk Ratna dan menangis. Doanya pada Tuhan untuk mengembalikan satu-satunya miliknya, dikabulkan. Bi Sara membawa Ratna pulang setelah menjaminkan bahwa Ratna tidak akan kabur. Sementara itu, Timo masuk sel karena Hermawan. Tapi Timo bilang, kalo bukan karena keserakahan Hermawan, ini semua nggak akan terjadi. Dan hidup Timo nggak akan berantakan. Kuliahnya drop out dan dia serabutan mencari pekerjaan.

Hermawan tercenung. Karena keserakahannya ingin menguasai harta yang bukan miliknya juga, Timo jadi susah, dan seorang gadis asing yang baik dan rajin hampir saja masuk penjara. Saat kembali mengingat apa yang sebenarnya terjadi, Hermawan pun merasa menyesal. Hermawan menemui Timo di penjara dan membebaskannya.

Ratna yang beberapa waktu dekat dengan Timo, meski Timo kadang sinis dan cenderung kasar, Ratna merasa kangen dengannya. Tapi Ratna menepis rasa itu. Timo bukan laki-laki yang baik. “Iya, laki-laki yang baik itu kayak saya, Mbak Ratna,” ujar Tono super pedenya. Ratna melengos. Kata Tono, “Ini buktinya.” Tono merangkul dua gadis cantik yang bersamanya. Bikin Ratna sebel, Tono sok jadi playboy.

Timo keluar dari penjara dan bermaksud minta maaf sama Ratna. Ratna sebenarnya senang. Tapi Bi Sara melarang. Dia tidak sudi Timo yang sudah menculik Ratna dan hampir mencelakainya, meminta maaf. Tapi Ratna yang ternyata sudah jatuh cinta pada Timo, memaafkannya. Tentu saja Bi Sara kesal. Bi Sara berencana membawa kembali Ratna ke Jakarta dan mengirimnya kuliah di luar negeri biar jauh dari Timo. Tapi saat dalam perjalanan menuju Jakarta, Timo kembali menculiknya. Kalo Bi Sara tidak setuju Timo melamar Ratna, Timo akan menculiknya. Dan Ratna setuju saja diculik Timo. Aduuuh! Bi Sara jadi pusing menghadapi dua orang yang sedang kasmaran ini. Dengan sangat terpaksa, Bi Sara merestui dengan syarat : Timo harus kerja yang bener. Timo setuju. Dia janji akan mengelola tanah peninggalan almarhum orangtuanya yang sudah dikembalikan oleh Hermawan.  Dan Hermawan yang sudah jatuh hati akan perilaku Ratna, menawarkan diri menjadi orangtua angkat Ratna. Terus Sari? Sari pasti akan senang, punya kembaran seperti Ratna, kata Hermawan dan istrinya. Aaah, gara-gara diculik Timo, Ratna kembali punya ‘orangtua’.












No comments