DICULIK CINTA TIMO
Ratna baru saja berduka. Kedua
orangtuanya meninggal dalam kecelakaan. Ratna yang sebatang kara, akhirnya
memutuskan mengikuti Bi Sara, adik dari papanya, ke kota kecil di sekitar
Bogor. Awalnya, Ratna ragu. Dia kan sudah terbiasa hidup dengan segala
kemudahan di kota. Apa iya Ratna bisa cepat beradaptasi? Bi Sara pun
meyakinkan, Ratna pasti bisa. Karena Ratna, meski anak tunggal, tapi bukan
gadis yang manja dan semua maunya dilayani.
Mereka pun pergi ke daerah Bogor.
Tapi alangkah kagetnya, saat mobil mereka yang disopiri Tono, asisten
sekaligus sopir papanya Ratna, dihadang perampok yang dikepalai Timo. JRENG!
Tentu saja Ratna dan Bi Sara kaget setengah mati. Sumpah, seumur-umur baru kali
ini dirampok. Dan anehnya, mereka juga menculik Ratna. Hanya Ratna! Sementara
Bi Sara dibiarkan bersama Tono yang dibekap mulutnya pake kain.
Ratna yang diculik Timo berontak. Dia
bilang Timo salah culik orang! Dia baru berduka kedua orangtuanya meninggal.
Tapi Timo tidak percaya. Dia pikir, Ratna adalah Sari anaknya Hermawan, musuh
orangtua Timo yang sudah mengambil paksa tanah milik keluarga Timo. Timo dendam
berat pada keluarga Hermawan. Dan jika Ratna memang bukan anaknya Hermawan, Ratna
harus bisa membuktikannya. Tapi sial, kartu identitas Ratna ada di dalam tas
yang ketinggalan di mobil. Dan buat Timo, ini sudah cukup membuktikan kalo
Ratna memang anaknya Hermawan. Aah, Ratna kesal! Lalu katanya, penculik kok
nggak tahu siapa yang diculiknya! Dan saat Ratna ditunjukkan foto Sari, Ratna
pun bengong. Sari memang sangat mirip dengan dirinya. Mereka seperti kembar! Ratna
yang ketakutan, meminta Timo jangan melukainya. Karena Timo ini sangat sinis
dan cenderung bersikap kasar padanya. Bikin Ratna keki dan benci karena sudah
bilang, Timo salah culik, tetap saja Timo gak percaya!
Dan suatu saat, Ratna berkesempatan
melarikan diri. Ratna yang tidak biasa hidup di alam bebas, gak tahu jalan, gak
punya makanan, akhirnya malah jatuh sakit. Untungnya Ratna ditolong orang, yang
adalah anak buahnya Timo! Aaaaah, Ratna super kesal. Masa Timo lagi, Timo lagi
sih?! Tapi Ratna jadi meleleh, saat Timo yang cool, malah merawatnya hingga sehat. Dan Timo menawarkan Ratna
kembali pulang. Tentu saja Ratna senang, meski dia nggak ngerti jalan dan harus
pulang ke mana? Saat Ratna bilang gak tahu jalan pulang, Timo akan mengantarnya
sampai ke rumah, dengan catatan Ratna harus kembali menemui Timo dengan membawa
sertifikat tanah yang dicuri oleh Hermawan. JRENG! Ratna pun makin stres. Masa
dia harus pulang ke rumah orang yang gak dikenalnya sama sekali?! Apalagi untuk
mencuri.
Sementara itu, Bi Sara dan Tono yang
berhasil ditolong orang, juga panik kehilangan keponakannya. Bi Sara menangis
sedih. Tono yang polos mencoba menghiburnya, tapi yang ada Tono malah jadi
sasaran kesedihan Bi Sara. “Ini gara-gara kamu gak bisa belain kita!” kata Bik
Sara kesal. “Lha, Nyonya Muda gimana sih? Saya kan kerempeng begini. Kalo saya
melawan mereka yang ada saya malah keok!” Tono membela diri. Dan hari demi
hari, Bi Sara hanya bisa sedih. Sampai akhirnya, Tono punya ide, gimana kalo
mereka membuat selebaran orang hilang! Bi Sara setuju. Lalu, dibantu Tono, Bi
Sara membuat pamflet yang lalu disebar. Saat menyebarkan pamflet ini, Tono
sekaligus tepe pada gadis-gadis
kampung, dengan mengaku sebagai detektif yang mencari korban penculikan. Tentu
saja gadis-gadis pada kagum sama Tono dan berebut dapatin perhatian Tono. Bikin
Bi Sara makin pusing karena jadi sering kedatangan gadis-gadis. Apalagi saat
Tono mengaku Bi Sara ini ibunya. Ugh, jadi pengen getok aja deh rasanya!
Akan halnya Ratna, yang dibawa Timo
ke rumah Hermawan, bingung dan gagap ketika Hermawan menerimanya dengan cemas,
karena Hermawan mendengar Timo sedang mengancamnya akan mencelakai Sari. Ratna
dengan gugup bilang, dia baik-baik saja. Ratna diterima dengan sangat baik.
Bahkan dimanjakan oleh Hermawan dan istrinya. Ratna menempati kamar Sari yang
meski anak orang kaya, tapi cenderung jorok. Ratna pun membenahi kamar dan
merapikannya. Membuat Hermawan heran. Karena seumur-umur Sari belum pernah
merapikan kamar. Lasmi, istri Hermawan juga kaget, melihat Sari begitu luwes
menata meja makan, bahkan bisa memasak. Saat ditanya, Ratna bilang, dia ikut
kursus.
Di tempatnya, Timo gelisah, saat dua
hari, Ratna belum datang. Padahal Ratna kesulitan mencari kesempatan supaya
bisa mengambil sertifikat. Timo menduga, Ratna nggak akan menepati janjinya.
Timo pun pergi ke rumah Hermawan, sembunyi, menunggu malam tiba. Dan saat
melihat Ratna, dia segera menguntit dan menariknya. Ratna kaget. Timo
menuduhnya sekongkol dengan Hermawan. Ratna kesal, dia tidak punya kesempatan.
Hermawan tiba-tiba mendapat telpon
dari Sari. Sari minta kiriman uang karena dia perlu banyak uang. Hermawan tentu
saja kaget. Apalagi mengetahui Sari masih berada di luar negeri, tempatnya
kuliah. Lalu, siapa Sari di rumah? Hermawan dan Lasmi pun akan mencari tahu.
Dan saat Ratna masuk, mereka berpura-pura menyambut Ratna dengan manis. Membuat
Ratna heran. Ratna pun makin ketakutan, saat tanpa sengaja mendengar kecurigaan
Hermawan dan istri akan dirinya. Ratna makin kalut. Timo mengancamnya, dan
Hermawan sudah curiga. Duh, kalo gak dapat sertifikat itu, Ratna bakalan
dicelakai Timo.
Akan halnya Timo, dia kaget saat anak
buahnya memberikan selembar pamflet tentang penculikan Ratna. Lengkap dengan
foto dan identitas Ratna. Timo menduga-duga apa ini hanya akal-akalan Ratna
dengan Hermawan? Timo menyuruh anak buahnya menyelidiki. Dan Timo mendapat
laporan, mereka salah culik orang. Karena Sari yang asli saat ini masih di
Malaysia, kuliah di sana. Jadi benar apa kata gadis yang mengaku bernama Ratna
itu?
Malam hari, saat semua tidur, Ratna
mindik-mindik ke sebuah ruangan dan membuka lemari penyimpanan untuk mengambil
sertifikat tanah. Tapi belum lagi Ratna menutup pintu lemari, Hermawan sudah
memergokinya. Ratna pun diinterograsi. Bahkan dibawa ke kelurahan untuk siap
diadili dan dilaporkan ke polisi.
Timo yang mendengar, segera berniat
menolong Ratna. Namun terlambat. Ratna sudah dibawa ke kantor polisi. Timo pun
mengejar Ratna. Dan untung saja, Ratna belum jauh. Timo pun mengaku, semua ini
ide dia. Ratna tidak tahu apa-apa. Tapi mereka harus tetap dibawa ke kantor
polisi. Timo menghubungi Bi Sara dan
bilang Ratna bersamanya di kantor polisi.
Bi Sara memeluk Ratna dan menangis.
Doanya pada Tuhan untuk mengembalikan satu-satunya miliknya, dikabulkan. Bi
Sara membawa Ratna pulang setelah menjaminkan bahwa Ratna tidak akan kabur.
Sementara itu, Timo masuk sel karena Hermawan. Tapi Timo bilang, kalo bukan
karena keserakahan Hermawan, ini semua nggak akan terjadi. Dan hidup Timo nggak
akan berantakan. Kuliahnya drop out dan dia serabutan mencari pekerjaan.
Hermawan tercenung. Karena
keserakahannya ingin menguasai harta yang bukan miliknya juga, Timo jadi susah,
dan seorang gadis asing yang baik dan rajin hampir saja masuk penjara. Saat
kembali mengingat apa yang sebenarnya terjadi, Hermawan pun merasa menyesal.
Hermawan menemui Timo di penjara dan membebaskannya.
Ratna yang beberapa waktu dekat
dengan Timo, meski Timo kadang sinis dan cenderung kasar, Ratna merasa kangen
dengannya. Tapi Ratna menepis rasa itu. Timo bukan laki-laki yang baik. “Iya,
laki-laki yang baik itu kayak saya, Mbak Ratna,” ujar Tono super pedenya. Ratna
melengos. Kata Tono, “Ini buktinya.” Tono merangkul dua gadis cantik yang
bersamanya. Bikin Ratna sebel, Tono sok jadi playboy.
Timo keluar dari penjara dan
bermaksud minta maaf sama Ratna. Ratna sebenarnya senang. Tapi Bi Sara
melarang. Dia tidak sudi Timo yang sudah menculik Ratna dan hampir
mencelakainya, meminta maaf. Tapi Ratna yang ternyata sudah jatuh cinta pada
Timo, memaafkannya. Tentu saja Bi Sara kesal. Bi Sara berencana membawa kembali
Ratna ke Jakarta dan mengirimnya kuliah di luar negeri biar jauh dari Timo.
Tapi saat dalam perjalanan menuju Jakarta, Timo kembali menculiknya. Kalo Bi
Sara tidak setuju Timo melamar Ratna, Timo akan menculiknya. Dan Ratna setuju
saja diculik Timo. Aduuuh! Bi Sara jadi pusing menghadapi dua orang yang sedang
kasmaran ini. Dengan sangat terpaksa, Bi Sara merestui dengan syarat : Timo
harus kerja yang bener. Timo setuju. Dia janji akan mengelola tanah peninggalan
almarhum orangtuanya yang sudah dikembalikan oleh Hermawan. Dan Hermawan yang sudah jatuh hati akan perilaku
Ratna, menawarkan diri menjadi orangtua angkat Ratna. Terus Sari? Sari pasti
akan senang, punya kembaran seperti Ratna, kata Hermawan dan istrinya. Aaah,
gara-gara diculik Timo, Ratna kembali punya ‘orangtua’.